S |

Tahu kah anda apa yang membuat mendong menjadi produk unggulan kec wajak ?. Sebagian warga wajak memanfaatkam lahan pertanian yang subur itu untuk menanam tanaman mendong. Sehingga mendong dijadikan produk unggulan daerah ini. Warga yang bermata pencaharian sebagai pengrajin tikar mendong di daerah ini terbilang cukup banyak. Hasilnya pun lumayan memuaskan meski pengrajin ini rata-rata adalah kaum lansia. Alat-alat yang digunakan pun juga masih terbilang cukup sederhana. Tapi berkat kesabaran dan ketelatenan pengrajin-pengrajin. Tikar mendong dapat menjadi produk unggulan.
Ingin tahu bagaimana cara membuat mendong ?. Tahap-tahap pembuatan tikar ini tidakalah mudah. Selain dibutuhkan kreatifitas melainkan dibutuhkan pula ketelatenan dan kesabaran. Pertama-tama pemilihan mendong dilakukan dengan cara mencabutnya satu per satu dari untaian mendong yang sudah dipanen itu. Setelah melakukan pemilihan kemudian dilakukan proses pewarnaan. Proses pewarnaan ini dilakukan di dalam sebuah panci besar. Dan berisi air yang diberi warna. Proses pewarnaan mendong ini juga dilakukan dengan dipanaskan di atas api. Setelah proses pewarnaan selesai sekitar 30 menit. Kemudian mendong diangkat dari panci. Dan kemudian dilakukan proses pengeringan. Proses pengeringan dilakukan selama sehari. Jika cuaca sedang dalam keadaan cerah. Jika cuaca sedang mendung atau sedang hujan. Proses ini berlangsung selama 2 sampai 3 hari. Setelah kering mulailah proses menyulam tikar. Proses menyulam inilah yang membutuhkan kesabaran. Terkadang dalam 1 hari pengrajin bisa menyelesaikan 2 sampai 3 tikar.
Pada pagi hari mulailah para pengrajin ini menuai hasil kerajinannya,menuai hasil jerih payah dan kesabaranya itu. Pengrajin menjualnya di pasar pada pagi hari. Setelah shubuh para pengrajinmulai menjual tikarnya. Terkadang jika tidak dijual di pasar para pengrajin bisa menjualnya di KUD.
Pemerintah kecamatan wajak juga tanggap dalam pelestarian kerajinan mendong ini. Supaya tidak tidak musnah ditelan waktu. Pemerintah mengadakan pelatihan pada para pemuda desa tentang bagaimana cara mengrajin mendong. Selain sebagai warisan budaya juga bisa dijadikan lapangan pekerjaan bagi para pemuda-pemuda desa.
Manusia dan alam adalah satu kesatuan. Manusia tidak bisa lepas dari alam. Sebagai pemuda penerus bangsa penulis mengajak pembaca untuk menjaga memanfaatkan kekayaan alam yang ada. Khususnya di daerah kia masing-masing. Mari kita manfaatkan kekayaan alam kita. Dan mari berlomba menciptakan produk-produk unggulan di daerahnya masing-masing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar